Parkomben Tewas Ditikam Di Silaen, Pelaku Melarikan Diri
>
> SILAEN,BK
>
> Parkomben (Pemanen Padi) Landong Sitohang (40) warga Bandar Tomuan
> Kabupaten Simalungun tewas ditikam, teman sesama ‘Parkomben’.
> Peristiwa itu terjadi di desa Silaen jalan Pintu Batu Kecamatan
> Silaen, Jumat (24/6) sekira 03.00 WIB. Tersangka pelaku diduga Dewa
> Purba alias Manduamas (40) yang saat ini melarikan diri. Korban
> sempat dilarikan ke klinik Silaen, namun karena korban kehabisan
> darah, nyawanya tidak tertolong lagi.
>
> Informasi yang dihimpun dari teman korban sesama parkomben,
> sebelumnya, malamnya itu korban (Landong Sitohang) dan tersangka Dewa
> Purba beserta beberapa teman lainnya selalu minum tuak yang tidak jauh
> dari tempat mereka tinggal.
>
> Namun, kata mereka antara korban dan tersangka sudah sering pulang
> belakangan, walaupun teman-teman yang lainnya sudah duluan pulang ke
> tempat tinggal mereka di desa itu. “Selama ini jika kami minum tuak
> paling lama pulang jam 11 malam, tapi mereka berdua (Korban dan
> Pelaku) sudah sering pulang jam 12 malam,” kata Manalu salah seorang
> teman korban sesama parkomben yang diamini teman lainnya.
>
> Masih menurut saksi lainnya, ada diantara mereka sempat melihat korban
> begitu tiba di rumah, bahwa si korban sudah kena tikam dibagian perut
> dan berlumuran darah. “Mungkin karena tidak puas dengan penikaman itu,
> pelaku masih sempat memukul korban di bagian kepala,” ujar salah
> seorang saksi.
>
> “Kami tidak berani menangkap pelaku, karena dia masih memegang pisau
> sambil lari ke belakang rumah,” ujar saksi yang mengaku marga
> Sihombing. Saat itulah mereka menolong dan membawa korban yang
> berlumuran darah itu ke klinik yang tidak jauh dari tempat tinggal
> mereka.
>
> S Br Sitorus selaku pemilik rumah yang ditempati para Parkomben
> tersebut, mengaku sebelumnya tidak mengetahui peristiwa pembunuhan
> tersebut, karena pemilik rumah itu tidak tidur di tempat kejadian itu.
> “Kami pada saat kejadian tidak berada dan tidak tidur disini, sebab
> rumah ini khusus sebagai tempat pekerja dan kami tidur di rumah kami
> yang di depan,” kata pemilik rumah itu, seraya mengatakan, bahwa rumah
> mereka ada dua.
>
> Sementara itu, Kepala Desa Silaen Arifin Silaen, mengakui, bahwa
> keberadaan para Parkomben di desanya itu tidak diketahuinya, sebab
> tidak melapor ke kepala desa. “Setelah kejadian ini lah saya tahu,
> mereka tinggal di desa Silaen ini, dan itupun saya tahu ada pembunuhan
> di desa Silaen dari Kapolsek sendiri,” ujarnya.
>
> Kapolsek Silaen AKP Adi Supriyanto ketika dikonfirmasi di Tempat
> Kejadian Perkara (TKP), mengakui penikaman yang berujung hilangnya
> nyawa korban Landong Sitohang (40) dan tersangka pelaku Dewa Purba
> alias Manduamas (40.)
>
> Lanjut Kapolsek, kejadiannya Kamis dini hari (Pukul 02.00 WIB), pelaku
> sudah melarikan diri. Sebab kejadian ini, diketahui Kapolsek sekira
> pukul 11.00 WIB. ”Sampai saat ini kami masih memintai keterangan
> lanjutan terhadap saksi-saksi dan olah TKP,” kata Kapolsek.
>
> Dikatakan Kapolsek, ada 23 orang parkomben (pemanen) bersamaan
> tinggal dengan si korban, asal para pemanen itu datang dari berbagai
> daerah. Ada dari Tarutung, Humbahas, Simalungun, Labuhan Batu, Dairi
> dan Asahan.
>
> Lebih lanjut diterangkan Adi Supriyanto, berdasarkan keterangan saksi,
> bahwa korban sempat dilarikan ke Klinik Silaen, kemudian dibawa lagi
> ke Rumah Sakit Porsea, namun tiba di Siantar korban tidak tertolong
> lagi. “Korban saat ini sesuai keterangan saksi sudah dibawa ke rumah
> keluarganya,” sebut Kapolsek ( JS-01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar